Media sosial yang awalnya hanyalah sebuah sarana untuk berinteraksi dengan sesama keluarga,teman, kolega, dll pun bertransformasi menjadi sebuah sarana untuk memproleh informasi atau berita terbaru. Lantas, mengapa demikian?.
Hal ini terjadi karena banyaknya kantor-kantor berita yang mempunyai fanspage di sosial media dan, mereka banyak membagikan link-link berita di fanspage yang mereka buat. Pada akhirnya, jika kita mengikuti aktivitas Fanspage mereka, kita akan disuguhi banyak link-link yang mengarahkan kita ke web yang mereka buat.
Hal itu sebenarnya banyak dilakukan oleh masyarakat dewasa ini. Banyak orang lebih memilih mengikuti fanspage kantor berita di medsos untuk mendapatkan berita terbaru daripada membuka laman web berita. Mereka lebih memahami berita melalui judulnya saja. Karena, mereka beranggapan bahwa judul berita mencerminkan berita itu sendiri. Hal ini, dimanfaatkan oleh pembuat HOAX untuk mempengaruhi masyarakat.
Pembuat Hoax membuat halaman web yang dibuat seolah-olah adalah halaman itu adalah halaman berita. Tetapi, isinya tidak mencerminkan kaidah jurnalistik yang dijunjung tinggi oleh semua wartawan. Dan, mereka membuat judul berita yang seolah-olah berita itu berdasarkan fakta. Akhirnya, para pembaca pun terpengaruh oleh berita itu hanya karena membaca judulnya saja.
Inilah realita yang kita hadapi. Kita kadang membaca berita hanya sebatas membaca judul. Padahal, membaca berita itu harus keseluruhan supaya mengerti isi berita itu. Dengan membaca keseluruhan isi berita, kita bisa terhindar oleh hoax yang bisa mengganggu kehidupan sosial kita.